Salah satu fungsi agama, dan merupakan fungsi utamanya adalah memberikan rasa “aman” bagi pemeluknya. Nah, dari sini terlihat adanya kaitan antara “iman” dan “aman”. Baik melalui penelitian ataupun tanpa penelitian, masing-masing pemeluk agama meyakini secara mutlak kebenaran agamanya.
Ajaran agama diterima oleh penganutnya secara estafet, turun temurun dan terus begitu, yang jika kita runtut kebelakang, akan ditemukan sumber yaitu Tuhan yang diyakini oleh pemeluk agama tersebut. Secara pasati, setelah pembaca agama yang menjadi utusan tidak lagi berada ditengah-tengah umatnya, maka pastilah petunjuk-petunjuk yang dibawa mengalami perubahan interpretasi, bahkan memerlukan petunjuk-petunjuk praktis yang tadinya belum dikenal pada masa utusan tersebut ketika berada ditengah masyarakat. Apabila penganut agama tersebut meyakini interprets tersebt tunggal. Maka interpretasi tersebut menjadi absalut dikalangan mereka. Sebaliknya, apabila mengandung berbagai kemungkinan makna, maka ia menjadi relative.
Ajaran agama diterima oleh penganutnya secara estafet, turun temurun dan terus begitu, yang jika kita runtut kebelakang, akan ditemukan sumber yaitu Tuhan yang diyakini oleh pemeluk agama tersebut. Secara pasati, setelah pembaca agama yang menjadi utusan tidak lagi berada ditengah-tengah umatnya, maka pastilah petunjuk-petunjuk yang dibawa mengalami perubahan interpretasi, bahkan memerlukan petunjuk-petunjuk praktis yang tadinya belum dikenal pada masa utusan tersebut ketika berada ditengah masyarakat. Apabila penganut agama tersebut meyakini interprets tersebt tunggal. Maka interpretasi tersebut menjadi absalut dikalangan mereka. Sebaliknya, apabila mengandung berbagai kemungkinan makna, maka ia menjadi relative.