Senin, 17 Agustus 2009

Pagi dengan Surat Al-Fajr

Alhamdulillah,,pagi ini gak sedingin biasanya, pagi yang begitu semarak. Dijalan, ku lihat burung-burung berkejaran bercuit ria, seolah ingin mengatakan pagi ini begitu indah, sayang jika dilewatkan dengan memeluk guling dan bersajadahkan kasur. Pada hari ini pula, Indonesia berulang tahun ke-64, ternyata negaraku ini sudah cukup tua, bahkan jauh lebih tua dari pada negara tetangga Malaysia dan singapura, tapi napa y kO indonesia gak maju-maju? apa karena mayoritas penduduknya seperti saya, yang “hanya” duduk berpikir memikirkan nasib serta umur yang terus berkurang, sementara kaki dan tanganku duduk bersila. Atau mungkin, karena pemerintahan kita sudah seperti kakek buyutku yang termakan usia untuk kembali memikul “landuk” dan clurit ke sawah. Alah..bukankah orang-orang pintar disekitar kita udah banyak, kenapa saya harus memikirkanya???.

Masjid muhajirin Malang tampak lenggang, subuh tadi saya sukses mengalahkan Setan dingin dan Iblis malas, melangkahkan kaki kesana, alhamdulillah..dan ada satu pe-er lagi yang harus dilakukan, HARUS ISTIQOMAH!! ya maklum, melawan yang namanya iblis laknatullah mank susah, sO butuh keinginan dan ghirah yang kuat, belum lagi sebagai sifat dasar hati manusia yang selalu berubah-ubah, kadang hitam, kadang putih. dan kadang...abu-abu mungkin. Tapi mendinglah asal jagan hitam pekat aja,hehee...lantunan sang imam terdengar sangat syahdu membaca surah l-fajr, suaranya lirih merintih saat sampai di ayat “ya...ayyatuhann nafsul muthmainnah..irji ’ie ilaa rabbiki raadhiyatan mardiyyah.. fadkhulii fii ibaadii.. wadkhulii jannatii”. Saudaraku ayat ini mengajak nafsu kita untuk kembali keharibaannya, mengajak kita masuk ke jannahNYA, tapi saya malu saudaraku, apa yang akan saya katakan jika ditanya siapa tuhanmu?siapa nabimu?apa kitabmu?apa agamamu?. Mulut kita tak bisa berkata saudaraku, mulut kita tak bisa bicara!!saat kita ditanya apa yang kamu lakukan dengan nikmat sehat?kemana kakimu kamu langkahkan? Pada yang hak kah tanganmu mengambil? Pada yang hak kah matamu memandang?mulut kita tak bisa berkata saudaraku!!mulut kita tak bisa bicara!!! Padahal, saya mengasah kemampuan berbicara jauh semenjak saya kecil, yang terkadang pintar juga ngibulin,he..

Saudaraku.. umur kita, kian hari kian berkurang, sementara dosa kita semakin bertambah, lalu apa tanggapan kita atas ajakan Rabb kita? Ya ayyatuhannafsl muthmainnah, irji ‘ie ilaa rabbiki raadiyatan mardiyyah fadkhuli fii ‘ibaadi wadkhuli jannatii.

Saat ini kita memasuki akhir bulan sya’ban (allahumma bariklana fi sya’bana wa ballighnaa ramadhan) dan akan datang pada kita bulan penuh barokah, mari kita sambut bulan penuh barokah dan ampunan ini dengan terus memperbaiki diri, terus menempa diri untuk menjadi lebih baik. Bukanlah orang yang berilmu jika dengan ilmu menjauhkan dia dari Dzul Ilmi, naudzubillah min dzalik. ‘asallahu ayyanfa’anaa bil ilmi wal hikmati, amin. Wallahu a’lamu bissowaab

0 komentar:

Posting Komentar