Selasa, 29 April 2014

Mengapa Aku ingin Menjadi Penghafal al-Qur'an

Bisa membaca al-Qur'an itu keutamaan. Bisa menghafal Al-Qur'an adalah lebih utama. Bisa memahami Al-Qur'an itu adalah kewajiban. Paham ditambah hafal itu jauh lebih afdhal, betul!?? Mengamalkan nilai-nilai al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari itu adalah tuntutan. Namun, mengamalkan karena termotivasi karena hafalan adalah lebih aman setiap saat.
Setidaknya, itu yang harus kita renungkan bersama-sama sebagai seorang Muslim sejati. Ya, menghafal Al-Qur'an merupakan suatu keniscayaan dalam kehidupan setiap Muslim. Penerapan ajaran Islam secara baik tidak akan bisa dilakukan tanpa interaksi yang kuat dengan Al-Qur'an. Generasi sahabat dan salaf shaleh dahulu telah membuktikan hal itu.
Berikut beberapa alasan dari sekian banyak alasan mengapa kita harus menghafal Al-Qur’an : 
1. Menghafal adalah landasan awal ketika Rasulullah menerima Al-Qur'an dari malaikat Jibril alaihissalam.
Allah berfirman dalam al-Qur'an:
بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ
Artinya: "Bahkan Al-Qur'an itu adalah ayat-ayat yang menjelaskan (terdapat) di dalam dada-dada orang-orang yang diberikan ilmu..."(QS al-Al-Ankabut: 49)”.
Sungguh, betapa indahnya ayat ini; Allah menjelaskan tentang kedahsyatan aktifitas dada orang-orang yang menghafal ayat-ayat Allah SWT. Mereka inilah orang-orang yang diberi ilmu oleh Allah SWT. Dengan kata lain, ayat di atas menjelaskan bahwa Dia akan memilih dari sekian hamba-hamba-Nya di muka bumi untuk kemudian dijadikan sebagai wadah bagi firman-firman-Nya. Sungguh ini merupakan keutamaan yang besar. Maukah kita termasuk sebagai manusia pilihan tersebut?. 

2. Penghafal al-Qur'an adalah keluarga Allah dan orang-orang pilihan-Nya.
Di antara penyempurnaan penghormatan Allah dalam menjaga kitab suci-Nya adalah dengan menjadikan hamba-hamba-Nya hafal Al-Qur'an. Sungguh itu merupakan sebuah kehormatan yang tidak ada bandingnya bagi manusia di dunia ini. Mereka ini menjadi keluarga dan orang-orang pilihan-Nya. Keluarga dan orang-orang pilihan-Nya itu tentu lebih patut memperoleh rahmat, pemaafan, cinta dan dekat dengan-Nya tabaroka wa ta'alaa.
Silahkan saja setiap manusia bangga dengan predikat yang ia miliki di dunia ini. Entah itu ia ahli harta, ahli seni ataupun ahli olahraga. Silahkan pula sebut nama-nama itu semua pada setiap kamus yang ada dengan sifat dan pujiannya. Apakah ada yang lebih baik dari pada sifat yang dimiliki oleh seseorang yang bergelar 'keluarga Allah dan hamba pilihan-Nya? 
3. Akan ditempatkan bersama duta-duta yang mulia lagi berbakti (para malaikat), MAU??
Dari Aisyah radiyallahu anha bahwa Nabi shallahu alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur'an sementara ia hafal akan ditempatkan bersama para duta-duta Allah yang mulia lagi berbakti. Dan perumpamaan orang yang membacanya dalam keadaan berat namun ia tetap berusaha, maka baginya dua pahala"(HR. Bukhari). Luar biasa bukan?
Sudah tidak bisa dipungkiri, saat ini manusia begitu bangga ketika menyandarkan diri kepada salah seorang pembesar, pejabat, atau seorang tokoh agama yang penuh dengan ketenaran. Padahal mereka itu hanyalah manusia biasa seperti kita. Lain halnya bagi para penghafal Al-Qur'an ketika mereka memilih (dan termotivasi) untuk bersama para duta-duta Allah yang suci (malaikat). Dan tahukan saudaraku? Sesungguhnya dalam hidup ini Allah telah melebihkan derajat satu golongan dengan golongan yang lainnya, sebagaimana firmanNya:
 انْظُرْ كَيْفَ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَلَلْآخِرَةُ أَكْبَرُ دَرَجَاتٍ وَأَكْبَرُ تَفْضِيلًا
Artinya: "Kami telah lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian yang lainnya. Dan negeri akhirat lebih besar derajatnya dan lebih banyak keutamaannya."(QS. al-Isra: 21)
Di hadits lain, Rasulullah bersabda: "Akan dihadirkan penghafal al-Qur'an pada hari kiamat, lalu dikatakan kepadanya: "Wahai Robb, berikanlah ia hiasan." Maka iapun dikalungkan mahkota kemuliaan." Lalu dikatakan lagi, "Ya Robb, tambahkanlah ia." Maka ditambahkan mahkota kemuliaan kepadanya. Kemudian dikatakan lagi kepadanya: "Ya Robb, ridhoilah ia." Akhirnya dikatakan kepadanya, "Bacalah dan naiklah. Sesungguhnya bagimu setiap ayat adalah satu kebaikan." (HR. Tirmizi, Hakim dan hadits ini dihasankan statusnya oleh syekh Albani). Dan masih banyak lagi fadilah-fadilah dalam menghafal Al-Qur’an .
Maka mengapa kita tidak iri? Tidak inginkah kita, melihat seorang Muslim yang lisannya selalu basah membaca Al-Qur’an, waktunya dihabiskan untuk mentadabburi alqur’an? Sungguh benar Rasulullah dalam sabdanya: Dari Ibnu Umar radiyallahu anhuma Rasulullah Saw bersabda: "Tidak boleh merasa hasud melainkan pada dua golongan: "Seseorang yang Allah berikan kepadanya Al-Qur'an, lalu ia membacanya siang dan malam. Dan seseorang yang Allah karuniakan harta kekayaan lalu ia menginfakkan hartanya itu siang dan malam." (HR. Bukhari dan Muslim)


0 komentar:

Posting Komentar