Bisa membaca al-Qur'an itu
keutamaan. Bisa menghafal Al-Qur'an adalah lebih utama. Bisa memahami Al-Qur'an
itu adalah kewajiban. Paham ditambah hafal itu jauh lebih afdhal, betul!??
Mengamalkan nilai-nilai al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari itu adalah
tuntutan. Namun, mengamalkan karena termotivasi karena hafalan adalah lebih
aman setiap saat.
Setidaknya,
itu yang harus kita renungkan bersama-sama sebagai seorang Muslim sejati. Ya,
menghafal Al-Qur'an merupakan suatu keniscayaan dalam kehidupan setiap Muslim.
Penerapan ajaran Islam secara baik tidak akan bisa dilakukan tanpa interaksi
yang kuat dengan Al-Qur'an. Generasi sahabat dan salaf shaleh dahulu telah
membuktikan hal itu.
Berikut
beberapa alasan dari sekian banyak alasan mengapa kita harus menghafal
Al-Qur’an :
1. Menghafal
adalah landasan awal ketika Rasulullah menerima Al-Qur'an dari malaikat Jibril alaihissalam.
Allah
berfirman dalam al-Qur'an:
بَلْ
هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ
Artinya:
"Bahkan Al-Qur'an itu adalah
ayat-ayat yang menjelaskan (terdapat) di dalam dada-dada orang-orang yang
diberikan ilmu..."(QS al-Al-Ankabut: 49)”.
Sungguh,
betapa indahnya ayat ini; Allah menjelaskan tentang kedahsyatan aktifitas dada
orang-orang yang menghafal ayat-ayat Allah SWT. Mereka inilah orang-orang yang
diberi ilmu oleh Allah SWT. Dengan kata lain, ayat di atas menjelaskan bahwa
Dia akan memilih dari sekian hamba-hamba-Nya di muka bumi untuk kemudian
dijadikan sebagai wadah bagi firman-firman-Nya. Sungguh ini merupakan keutamaan
yang besar. Maukah kita termasuk sebagai manusia pilihan tersebut?.
2. Penghafal
al-Qur'an adalah keluarga Allah dan orang-orang pilihan-Nya.
Di
antara penyempurnaan penghormatan Allah dalam menjaga kitab suci-Nya adalah
dengan menjadikan hamba-hamba-Nya hafal Al-Qur'an. Sungguh itu merupakan sebuah
kehormatan yang tidak ada bandingnya bagi manusia di dunia ini. Mereka ini
menjadi keluarga dan orang-orang pilihan-Nya. Keluarga dan orang-orang
pilihan-Nya itu tentu lebih patut memperoleh rahmat, pemaafan, cinta dan dekat
dengan-Nya tabaroka wa ta'alaa.
Silahkan
saja setiap manusia bangga dengan predikat yang ia miliki di dunia ini. Entah
itu ia ahli harta, ahli seni ataupun ahli olahraga. Silahkan pula sebut
nama-nama itu semua pada setiap kamus yang ada dengan sifat dan pujiannya.
Apakah ada yang lebih baik dari pada sifat yang dimiliki oleh seseorang yang
bergelar 'keluarga Allah dan hamba pilihan-Nya?
3. Akan
ditempatkan bersama duta-duta yang mulia lagi berbakti (para malaikat), MAU??
Dari
Aisyah radiyallahu anha bahwa Nabi shallahu
alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaan
orang yang membaca Al-Qur'an sementara ia hafal akan ditempatkan bersama para
duta-duta Allah yang mulia lagi berbakti. Dan perumpamaan orang yang membacanya
dalam keadaan berat namun ia tetap berusaha, maka baginya dua pahala"(HR.
Bukhari). Luar biasa bukan?
Sudah
tidak bisa dipungkiri, saat ini manusia begitu bangga ketika menyandarkan diri
kepada salah seorang pembesar, pejabat, atau seorang tokoh agama yang penuh
dengan ketenaran. Padahal mereka itu hanyalah manusia biasa seperti kita. Lain
halnya bagi para penghafal Al-Qur'an ketika mereka memilih (dan termotivasi)
untuk bersama para duta-duta Allah yang suci (malaikat). Dan tahukan saudaraku?
Sesungguhnya dalam hidup ini Allah telah melebihkan derajat satu golongan
dengan golongan yang lainnya, sebagaimana firmanNya:
انْظُرْ كَيْفَ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى
بَعْضٍ وَلَلْآخِرَةُ أَكْبَرُ دَرَجَاتٍ وَأَكْبَرُ تَفْضِيلًا
Artinya:
"Kami telah lebihkan sebagian dari
mereka atas sebagian yang lainnya. Dan negeri akhirat lebih besar derajatnya
dan lebih banyak keutamaannya."(QS. al-Isra:
21)
Di
hadits lain, Rasulullah bersabda: "Akan dihadirkan penghafal al-Qur'an
pada hari kiamat, lalu dikatakan kepadanya: "Wahai Robb, berikanlah ia
hiasan." Maka iapun dikalungkan mahkota kemuliaan." Lalu dikatakan
lagi, "Ya Robb, tambahkanlah ia." Maka ditambahkan mahkota kemuliaan
kepadanya. Kemudian dikatakan lagi kepadanya: "Ya Robb, ridhoilah
ia." Akhirnya dikatakan kepadanya, "Bacalah dan naiklah. Sesungguhnya
bagimu setiap ayat adalah satu kebaikan." (HR. Tirmizi, Hakim dan hadits
ini dihasankan statusnya oleh syekh Albani). Dan masih banyak lagi fadilah-fadilah
dalam menghafal Al-Qur’an .
Maka
mengapa kita tidak iri? Tidak inginkah kita, melihat seorang Muslim yang
lisannya selalu basah membaca Al-Qur’an, waktunya dihabiskan untuk mentadabburi
alqur’an? Sungguh benar Rasulullah dalam sabdanya: Dari Ibnu Umar radiyallahu anhuma Rasulullah
Saw bersabda: "Tidak boleh merasa hasud
melainkan pada dua golongan: "Seseorang yang Allah berikan kepadanya
Al-Qur'an, lalu ia membacanya siang dan malam. Dan seseorang yang Allah
karuniakan harta kekayaan lalu ia menginfakkan hartanya itu siang dan malam." (HR. Bukhari dan Muslim)
0 komentar:
Posting Komentar