Minggu, 16 Agustus 2009

Berpikir Kritis tentang Eksistensi Tuhan(F1)

Kajian yang dikemas dalam bentuk pelatihan, yang mencoba memahami Islam dari kesatuan "unsur" Tuhan, Alam, dan Manusia (TAM).

Prolog: Kisah Sang Pencari Tuhan
Pernahkah Anda ditanya, “Benarkah tuhan itu ada?” Mendapat pertanyaan seperti itu, tentu, Anda terkejut. Sebab pertanyaan itu langsung mengusik sesuatu yang sudah baku dalam aqidah Anda, yaitu keimanan pada tuhan.

Belum hilang rasa keterkejutan itu, pertanyaan susulan yang tak kalah hebohnya biasanya juga memberondong, “Jika tuhan ada, di manakah dia?”, “Sedang apa dia?”

Mendapat pertanyaan-pertanyaan yang menggugat akidah itu, segera terbangun tuduhan dalam benak Anda bahwa ajaran atheis sedang merasuki pikiran sang penanya. Bukankah atheis mengajarkan pandangan dunia tanpa tuhan?

Tapi, tuduhan tersbut tidak menolong untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Yang terbesit kemudian justru sebuah keraguan: jangan-jangan memang tuhan tidak ada.

Memang, sudah lama kita meyakini ajaran iman pada tuhan. Tapi jujur, hal itu kita dapatkan sebagai semacam sebuah doktrin. Dan kini, banyak mendapati batunya, betapa kita tidak bisa membela ketika mendapati tuhan digugat. Akal dan pikiran kita beku. Buyar seluruh doktrin yang kita warisi. Dan guncanglah iman kita.

Mencari Hakekat Kebenaran
Kisah di atas bisa saja terjadi pada kita. Sebuah sosok dengan iman yang keropos. Berpenampilan seolah paling kuat imannya, namun tidak memiliki akar yang menghujam ke dalam. Jadilah kita manusia yang mudah tergerus oleh gelombang pemikiran. Iman hanyalah pemanis kata; bukan sebuah keyakinan dengan pijakan ilmu. Maka, bagaimana kita akan berbicara tentang kehidupan keberagamaan, jika landasannya adalah iman yang keropos?

Tentu saja, “Kisah Sang Pencari Tuhan” tidak boleh terputus pada episode keguncangan iman. Harus ada solusi tentang proses pencarian tuhan itu. Maka, kami mencoba menawarkan sebuah pelatihan yang insya Allah akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang tuhan di atas, sekaligus membangun sikap keberagamaan yang holistic.

0 komentar:

Posting Komentar