Rasulullah bersabda, :
تعاهدوا القران فوالذى نفس محمّدبيده
لهو أشدّ تفلّتا من الإبل في عقلها (رواه مسلم)
Jagalah selalu hafalan
Al-Qur'an. Demi Dzat yang jiwaku ada pada rangkulan-Nya, sesungguhnya hafalan
Al-QAur'an itu lebih cepat katimbang seekor unta pada lambatannya (HR. Muslim)
Bersyukurlah bagi mereka
yang Allah anugerahkan al-Qur’an didadanya, karena mereka adalah hamba-hamba
terpilih. Berbahagialah mereka yang setiap waktu, bibirnya selalu basah
melantunkan ayat-ayatNya karena janji Allah adalah pasti. Bertakwalah, bagi
mereka yang diberi al-Qur’an kemudian syaitan melupakannya sementara dia terus
berusaha, dan bertaubatlah bagi mereka yang diberi ayat-ayat al-Qur’an kemudian
melupakannya. “dan barang siapa yang berpaling dari dzikir kepadaku (alQur’anku,
peringatanku), maka baginya kehidupan yang sempit. Dan kami kumpulkan mereka
pada hari kiamat (kelak) dalam keadaan buta. Dia berkata: “wahai tuhanku,
mengapa engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta, sementara dulu saya mampu
melihat?”. Dia (Allah) berfirman: “Demikianlah, dahuku telah datang kepadamu
ayat-ayat kami, dan kamu melupakannya”. Jadi begitulah hari ini (pula) kamu
dilupakan. Naudzubillahi mindzalik…
Menghafal alqur’an adalah
perjuangan penuh kemulyaan. Disamping janji allah akan kemulyaan dari seorang
penghafal al-Qur’an, ada siksa allah bagi mereka yang dengan sengaja melupakannya.
Terutama bagi adik-adik dan saudara-saudara kita yang dalam masa mudanya meniti
jalan al-Qur’an, tentu menjalani ini tidaklah mudah, ditengah kegalauan hati
dan keinginan mereka untuk bebas dan berbuat sepuas hati, mereka sudah teken
kontrak dengan tuhan untuk mendaftarkan diri sebagai keluarganya, menghafalnya
dan menjaganya sampai datang yang Hak. Kegalauan masa muda yang kemudian
berdampak pada kesuksesan mereka dalam menghafal. Hafalan mereka yang masih
seumur jagung, harus diuji dengan keistiqomahan, hafalan lama yang memudar,
hafalan baru yang masih terus dikejar dan masa depan untuk menjadi seorang
intelektual masa depan. Saya pernah bertanya pada beberapa santri, “ikhwani…
ada dua tipe pemuda, seorang pemuda dengan keteraturan dalam hidupnya, sangat
disiplin dan penuh perhitungan, memenuhi setiap bunyi bel dengan antusias, belajar
dengan waktu yang ditentukan, tidak pernah tidur di kelas atau bahkan dia rela
untuk tidak mandi atau sarapan, agar tidak terlambat menuju ke sekolah sehingga
tidak heran kalau dia selalu duduk di ranking satu, namun sayangnya dia takut
untuk Mencoba dan takut untuk melakukan hal-hal yang baru. Sementara itu,
pemuda kedua adalah, pemuda tanpa keteraturan dalam hidupnya, sering melanggar
disiplin pondok (namun dia hadapi), sering terlambat sekolah karena harus
mengejar dan membagi waktu, antara antri dikamar mandi, makan dan menyiapkan
tas untuk kemudian berangkat sekolah. Pemuda dengan penuh kreatifitas dalam hidup,
walau kadang dia tidak tahu kapan mencuci baju, sesekali dia melakukan hal-hal
yang baru, berinovasi dalam hidup dan pembelajaran walau kadang dia harus
menerima marah dan hukuman karena tugas-tugas sekolahnya penuh dengan gambar
dan imajinasinya. Yup,, dia berani mencoba!”. Siapa yang kalian pilih???.
Ikhwani… wa akhawati fillah…
_2012-10-19+10+54+58_Gagal+Bangkit+Lagi.jpg)
Ikhwani… jika engkau terjatuh
sekali, bangunlah 10 kali. Al-Qur’an itu 30 Juz!! Rasulullah Hafidhul qur’an 30
Juz, Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali, beliau semua hafal 30 juz!! Anda mengimpikan
untuk bersama rasulullah kelak di syurga??? Capailah pencapaian yang sama, 30
JUZ!!!. Dalam suatu hadist rasulullah bersabda, “ dikatakan kepada shohibul Qur’an,
bacalah dan Naiklah dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya di
dunia dan sesungguhnya kedudukanmu nanti tergantung pada ayat terakhir yang
kamu baca. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan An-Nasaie).
Mari eratkan sarung kita,
biarkan bibirkan kita basah dengan ayat-ayatnya, biarkan lidah kita kelu, kesal
dan capek membaca dan menghafal ayat-ayat Nya. Jangan pernah terdetak untuk berhenti
menghafal, jangan pernah berhenti dan putus asa mengulang hafalan. Laa tahzan,
innallaha ma’anaa. Hilangkan keraguan dalam hati, teruslah menambah hafalan
seraya terus mengulang-ngulang dan mempertahankan hafalan yang lama. Semoga allah
memudahkan kita dalam menghafal, menjaga hafalan, menelaahnya dan
mengimplementasikannya dalam perbuatan kita sehari-hari. Sehingga tidak ada
lagi, santri ghosob, tidak ada lagi santri yang dholim pada saudaranya, dan tidak
ada lagi santri yang memutuskan silaturrahmi, karena jiwa mereka, Jiwa Qur’ani.
Amien…
Maka, bersyukurlah bagi mereka
yang Allah anugerahkan al-Qur’an didadanya. Berbahagialah mereka yang setiap
waktu, bibirnya selalu basah melantunkan ayat-ayatNya. Bertakwalah, bagi mereka
yang diberi al-Qur’an kemudian syaitan melupakannya, dan bertaubatlah bagi
mereka yang diberi ayat-ayat al-Qur’an kemudian melupakannya.
0 komentar:
Posting Komentar